"Mengajar" adalah sebuah kata yang ku benci. Dulu waktu masih sekolah, saya benar-benar berharap tidak ingin mengajar. Apapun itu. Saya membenci mengajar. Bahkan, di otakku selalu terbesit hal tersebut, hatiku juga berbisik "Aku gak suka ngajar". Namun, sepertinya Tuhan tidak meng-Amin-ni kata-kataku. Makanya sekarang, malah saya SANGAT menyukai kegiatan yang berhubungan dengan Mendidik &/ Mengajar. Contoh konkret: \
a. Awal masuk kuliah, ditawari teman les private. Padahal, waktu pertama ngajar tidak punya persiapan apapun. Teman saya itu tiba-tiba mengantarkanku pada rumah anak yang bakal ku les-si. Ku kira ngelesnya itu besok-besok, eh ternyata hari itu juga. Kata temenku, "Kamu bisa kok, Kartika. Saya tahu kemampuanmu. Kamu kan bisa mapel anak sekolah. Ayo sana! Anaknya dah nunggu".
Saya senang sekali, karena Dia percaya dan mengenal diriku lebih dari siapapun. Terimakasih, Mbak Sragen.
b. Selanjutnya saya dapat tawaran ngelesi dibeberapa tempat, lumayan menguras tenaga. Tapi, niat-ku benar-benar menjadi tulus, karena Allah swt.
c. Tak hanya ngelesi, kini sudah di TPA juga. Keinginan ini sebenarnya hanya terbesit di hati saja, allhamdulilah sekarang menjadi nyata. Ketika saya merasa sakit fisik, stres, hampa, mengajar di depan adik-adik membuat perasaaanku senang, dan tambah semangat mengajar mereka. Saya mendapat bagian mengajar adik-adik yang TK dan SD sampai kelas 3. Lucu dan seru mereka itu.
Sekarang, saya malah pengen bisa ngajar di Playgroup/ PAUD. hhhhhh. It's so amazing for me!!!
Apa yaa harapan selanjutnya?
Apa ya kejutan-kejutan dikehidupan mendatang?
Yang penting sejak sekarang harus menanamkan kebaikan, untuk bisa memetik buahnya dikemudian hari. Ok.
0 komentar