Khatulistiwa adalah sebutan untuk bermacam-macam kehidupan, daratan, tumbuhan, makanan, bangsa, biotik, abiotik, sinar mathari yang melimpah, hujan yang melimpah dan...kehidupan yang bervariatif. Sungguh bervariasi, menarik, beragam, sama halnya juga dengan blog-ku ini.

Blogger news

Kamis, 07 Maret 2013

Cinta itu Ada.

Siapa yang tidak mengenal kata cinta (acungkan jarimu)? hehehe Saya yakin semua orang dewasa atau remaja pernah merasakan Cinta. Baik yang dirasa dalam, sedang, atau hanya mampir sebentar. Filosof-filosof-pun variatif mengartikan Cinta. Tidak ada yang bisa dijadikan "kepakeman" untuk mendefinisikan Cinta. Namun, yang jelas cinta suci itu membawa pada surga. Ada hadis yang menyebutkan (yang artinya): "..............dua orang yang cinta-mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah swt................"

 Saya ingin berbagi cerita bahwa :ada seseorang yang pernah memendam rasa cinta pada seorang laki-laki dan mereka sama-sama masih kuliah. Namun, demi menjaga tradisi jawa yang adi luhur, Si Perempuan hanya diam saja terhadapnya. Setiap kali sang Laki-laki mengungkapkan perasaan baik dengan kata-kata maupun perbuatan Si Perempuan hanya diam dan berkata terimakasih. Sang Laki-laki suka sekali bercerita, setiap telephone pasti ceritanya panjang lebar, dan kebanyakan mengungkapkan kehebatan dirinya sendiri. Si Perempuan sebenarnya senang dengan si Laki-laki ketika telephon. Namun, lama-lama menjadi tidak senang hati karena sering mendengar cerita Sang Laki-laki yang "wah-wah tentang dirinya sendiri" (terdengar sombong). Apalagi, Sang Laki-laki mendominasi percakapan. (Yaa itu menurut perasaannya si Perempuan).

Meskipun demikian, Si Perempuan tetap berkomunikasi dengan Si Laki-laki jika dihubungi atau dibutuhkan. Kalau tidak ya, Si Perempuan diam juga. (Demi menjaga silahturahmi, gitu katanya). Kalau di SMS ya dibalas, kalau di Telephone berusaha menjawab. Kalau tidak ada, ya tidak ada komunikasi. Pernah suatu ketika mereka bertemu, itupun hanya sebentar. Sang Laki-laki membawakan oleh-oleh selepas mudik. Dia membawakan cemilan kesukaan si Perempuan. Tentu Si Perempuan sangat senang, dalam waktu kurang dari 2 hari semua cemilan darinya habis. Padahal itu ada 5-6 bungkus ukuran sedang. Ketika memberikan cmilan itupun paling 5-10 menit, karena Si Perempuan harus segera pergi ke suatu tempat. 

Kedekatan mereka berlangsung kurang lebih 7bulanan, setelah itu renggang karena tidak ada komunikasi lagi. Mungkin juga karena Sang Laki-laki sudah menyerah dan kecewa terhadap si Perempuan yang sering menolak permintaannya untuk bertemu. Selama dekat mereka hanya bertemu 4kali. Pertemuan awal rame-rame dengan suatu komunitas, selanjutnya memberi cemilan itupun bertemu di jalan (sebentar), yang ketiga makan siang, ke-empat makan mie (dua kali pertemuan ini Si Perempuan terpaksa menerima ajakannya karena merasa tak enak hati sering menolak setiap diajak bertemu/ main)

Orang Jawa itu banyak "risihnya". Risik diomongin orang. Risih dilihat orang. Risih dengan hatinya sendiri. Jika melakukan hal-hal yang nampak tidak baik (yang selama ini berlaku pada masyarakat jawa). Hal-hal yang kelihatannya sepele, tapi riskan menimbulkan fitnah dan dikucilkan masyarakat. Meskipun, sudah keluar dari lingkungan tempat tinggalnya. Tapi, perasaan Jawa tetap dibawa dimanapun berada. Jadi, Si Perempuan berbuat hal seperti itu kepada Sang Laki-laki. Hanya diam, tanpa membalas ucapan rasanya. "Ora ilok, wong wadhon cedhak-cedhak karo bocah lanang le disenengi. Engko ndak diomongi tangga". Hati nurani setiap manusia pasti meyakini bahwa jodoh sudah diatur Tuhan. Kalau jodoh pasti dipersatukan. Karena Tuhan berfirman yang artinya kurang-lebih "....Telah Ku ciptakan laki-laki dan perempuan berpasang-pasangan, agar mereka saling kenal-mengenal.........." Begitu juga Si Perempuan memiliki keyakinan ini. Meskipun sekarang tidak dekat, jika berjodoh pasti dipersatukan Tuhan, Entah bagaimana caranya? Dimana? Walah-hu'alam...

Dalam masyarakat saja sudah berlaku norma seperti itu. Apalagi Agama, tentu juga sudah mengaturnya. Maka, menjaga diri dari yang tidak baik di masyarakat itu perlu, dan harus dimakhlumi bagi siapa saja yang ingin mengenal orang Jawa sebagai kekasih/ pasangannya. 






Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© Khatulistiwa ON-LINE
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top