Tanggal 18 November adalah hari yang cukup bersejarah bagai saya. Sore-sore nan sejuknya semilir udara menyapu wajah dan tubuhku dengan ringan. Motor supra tahun 2000 yang selalu menemaniku selama ini menjadi teman melanglang buana dipenjuru tempat yang saya kunjungi. Tanah kelahiran Klaten, tidak membuatku mengenal kota kelahiranku sendiri. Tulung adalah kecamatan tempatku tinggal. Jarang sekali semasa remaja keliling daerah sendiri, kota Klaten. Maka, tidak aneh jika saya tidak hafal daerah-daerah Kalaten. Sekarang, setelah dewasalah waktu untuk melanglang buana kembali. Menjelajahi kota Klaten dengan beramal dan berbuat baik bagi sekitar. Menjadi Guru Genius di Yayasan Yatim Mandiri cabang Klaten mengantarkanku untuk mengenal lebih dekat kota kelahiranku ini. Terimakasih Yatim Mandiri.
Motor sederhana ini sungguh luar biasa, mengikuti arahan penunjuk jalan yang di depanku. Saya mengikuti dari belakang, hingga saya sampai pada sebuah kecamatan Wedi, pasar Wedi lalu kecamatan Canan, dan sampai di kecamatan Gantiwarno. Kecamatan paling ujung selatan kabupaten kota Klaten. Luar biasa indah nan hijau pemandangan kecamatan Gantiwarno ini. Saya serasa di kota lain. Pegunungan nan hijau, sawah nan menguning, rumah-rumah warga nan bersih, dan petani yang rajin menggarap sawah menjadi pemandangan yang mengasyikkan setiap kali datang ke kecamatan ini. Subhanallah indah sekali... ^_^
Di masjid Sabilil Muttaqin inilah tempat pertama saya berkenalan dengan warga sekitar dan murid-murid sanggar Genius. Setiap minggu tiga kali saya mengajar di sana. Luar biasa minat murid-murid untuk belajar. Hari pertama belajar 40 murid dari kelas 1-6 datang. Padahal, sudah diwanti-wanti hanya 15murid yang Yatim-Piatu-Yatim Piatu-Dhuafa saja per hari-nya. Ternyata, diluar dugaan. Akhirnya, saya bagi tiap Senin kelas 1-3, Jumat kelas 4-5, Sabtu kelas 6.
Terimakasih murid-muridku yang luar biasa hebat, rajin, dan sekarang sudah mulai belajar kritis dan solutif dari yang mulai belajar Matematika. Hingga bisa berfikir dan berperilaku seperti itu. Semoga, kalian menjadi anak-anak yang sidiq, amanah, tabliq, dan fathonah. Saya juga sangat berharap kalian senantiasa sayang pada diri saya, seperti saya sayang pada kalian, murid-muridku.
Salam hangat dan sayang saya pada kalian, Murid Sanggar Genius Cendrawasih Karangturi, Gantiwarno.
0 komentar